Technology
Waduh, Pelamar CPNS Masih Pakai Jimat?
Entah waduh mana yang cocok untuk menyatakan keseruan peserta tes CPNS tahun 2020 Kemarin. Waduh karena heran, karena kagum, atau karena terkejut? Agaknya lebih cocok waduh karena heran sekaligus terkejut kali, ya?
Terang saja, di saat teknologi sedang bersaingan untuk maju. semestinya hal-hal mistik seperti ini mulai ditinggalkan. Atau, minimal barang atau jimat yang dipakai sudah lebih modern, kan! Hmm.
Ini malah menggunakan jimat ketapel yang dilapisi kain usang dan ada pula jimat yang berupa kertas berisikan tulisan Arab gundul.
Jimat berbentuk ketapel sudah diamankan oleh panitia penyelenggara tes CPNS di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang pada Kamis (06/02/2020), sedangkan jimat bertuliskan huruf Arab gundul sudah terlebih dahulu disita pada Senin (03/02/2020).
"Dua kali ketemu jimat, berupa kertas tulisan Arab gundul sama kayak ketapel, kecil." Ujar Ketua Pelaksana dari Udinus untuk CAT CPNS 7 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, Mohamad Sidiq.
Tidak hanya di Semarang, ternyata jimat malah lebih banyak ditemukan di daerah lain. Tepatnya di Jatim, saat Kemenkumham Jatim melakukan pemeriksaan terhadap para pelamar CPNS sebelum mereka melaksanakan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Hasilnya lebih hebat lagi, bahkan panitia sampai dibuat bergeleng-geleng karenanya. Terang saja, setelah para pelamar melewati screening ketat ditemukanlah puluhan jimat yang dipercayai dapat menjamin kelulusan.
Hingga Kamis kemarin masih didapatkan banyak jenis jimat seperti, jimat jenis rajah, uang, dan kertas yang ditulis huruf Arab, pasir yang dibungkus kain putih hingga jimat pengasihan.
Agaknya, cara para pelamar CPNS menggapai kelulusan kali ini cukup nyeleneh dan jauh menyebrang dari jalan raya yang bermerek akal sehat.
(keterangan : Gambar ini sebagai ilustrasi belaka tidak ada maksud tertentu)
Tidak terbayangkan bagaimana mereka bisa lulus SKD, sedangkan dari sisi kompetensi Wawasan Kebangsaan pengguna jimat sudah bertentangan dengan nilai-nilai pancasila sila satu.
Bagaimana tidak, penggunaan jimat alias azimat merupakan hal yang dilarang dalam Islam. Jimat cenderung mengarah pada perbuatan meminta perlindungan, kesenangan, serta kebahagiaan kepada selain Allah, atau yang lebih dikenal dengan perbuatan syirik.
Ketatnya Seleksi CPNS
Ditemukannya banyak barang-barang nyeleneh alias tidak biasa ini sejatinya menandakan bahwa seleksi tes CPNS begitu ketat. Bagaimana mungkin pemerintah mau merekrut Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang lulus dengan cara yang nyeleneh.
Maka dari itulah, wajar kiranya tahap demi tahap untuk mengikuti tes CPNS begitu panjang dan detail.
Hal ini mengingatkan saya saat mengikuti tes CPNS di akhir tahun 2018. Waktu itu, tes dilaksanakan di gedung BKN Bengkulu dalam beberapa sesi.
Sebelum memasuki ruangan tes, baik itu sesi pagi, siang maupun menjelang sore setiap peserta wajib menempuh beberapa tahap pemeriksaan.
Prosesnya cukup panjang hingganya kami mesti menunggu di bawah tenda yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara. Nantinya, setiap peserta akan dipanggil satu demi satu untuk menunjukkan bukti pendaftaran dan KTP.
Kedua syarat ini wajib dibawa, jika tidak maka pupuslah harapan untuk ikut tes. Barang-barang lain wajib disingkirkan. Mulai dari tas, ikat pinggang, dompet, kertas buram, hingga barang lain yang tidak berguna bisa dititipkan dengan keluarga maupun tempat penitipan barang.
Bahkan, waktu itu panitia sempat meminta seluruh peserta untuk tidak membawa uang ke dalam ruangan, walaupun hanya dua ribu rupiah. Beruntung saat itu tiada satupun peserta yang membawa jimat keberuntungan.
Jika semua barang-barang sudah disingkirkan dari badan para peserta, selanjutnya masuklah ke tahap verifikasi manual untuk mendapatkan PIN khusus. Setiap PIN yang didapat adalah bekal bagi peserta tes untuk bisa Login ke komputer berbasis CAT.
Setelah PIN didapat, kami segera diarahkan menuju ruangan tes. Namun, dalam perjalanan menuju ruang tes masih ada lagi pemeriksaan berjudul Body Checking.
Bagi para peserta yang tadinya lupa mencopot ikat pinggang, jam tangan, jimat, maupun barang berharga lainnya, di sinilah mereka akan ketahuan.
Yang boleh dibawa hanyalah kartu ujian dan KTP. Alat tulis atau benda sejenis tidak boleh dibawa karena sudah disediakan oleh panitia. Bahkan, sudah diletakkan di atas meja tes masing-masing. Setelah semua tahap pemeriksaan usai, barulah bisa melaksanaan tes.
Kedengarannya ribet dan berpanjang proses, namun seperti inilah cara pemerintah untuk merekrut CPNS atau CASN secara murni dan mendukung tercapainya Smart ASN.
Terang saja, sejak digulirnya tes CPNS berbasis CAT sejak itu pula para PNS dicap sebagai generasi emas pembantu pemerintah.
ASN yang direkrut bebas dari sogokan, bebas dari bantuan orang dalam, serta jimat memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelayan publik. Selain itu, ASN juga diharapkan dapat menjadi sosok yang bersahaja dan mampu ikut serta melaksanakan kebijakan pemerintah.
Harapan yang besar ini adalah tugas yang berat bagi para ASN. Untuk itulah seleksi yang dilaksanakan sangat ketat dan setiap peserta wajib berjuang dengan kemampuan diri sendiri.
Barangkali, jimat bagi sebagian orang dapat dijadikan sebagai sugesti agar lebih cerdas, yakin dan menjamin kelulusan.
Tapi, bukankah kelulusan lebih terjamin jika diawali dengan niat yang tulus, belajar dengan sungguh-sungguh, serta doa orangtua?
Akhirnya, apapun bentuk pekerjaan dan seleksinya semua tidak lepas dari persaingan. Tidak jadi PNS, mungkin ada takdir lain yang lebih cerah. Ibaratkan matahari terbenam, esok pagi ia masih punya peluang untuk terbit dan mencerahkan.
Tidak perlu jimat, setiap orang akan menjemput takdirnya.
Manusia itu diwajibkan berusaha betul.? Tapi usahanya harus sesuai dengan kaidah Agama, serta berfikir secara modernisasi bukan kebelakang, yang mau kita hadapi itu ujian secara nasional atau dengan menggunakan metode elektronik, tentunya hal ini sangat jauh menyimpang dari sebuah usaha kecerdasan berfikir.
Jika anda semuanya ingin meminta bantuan sesuatu yang ghoib yang anda sendiri tidak mengetahui keberadaan serta manfaatnya, cukup anda semua mengatakan ATAS IZIN ALLAH YANG MAHA PENGASIH MAHA PENYAYANG dalam Bahasa Arap ( BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM).
Insyaa Allah segala sesuatu yang kita gantungkan kepada yang Maha Pemberi Kasih Sayang tentu Allah lebih mengetahui keadaan mahluknya.
Semoga artikel diatas bisa kita jadikan semua pembelajaran atau Hikmah dari setiap usaha.
Wallahu'alam
Deskripsi :
KUAMANGMEDIA.COM ADALAH PLATFORM BLOG DAN BERITA SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.
SEMUA BISA MENULIS DISINI SILAHKAN MENDAFTAR MELAUI KOLOM REGISTERASI.
Via
Technology
Post a Comment