Bansos Rp.1 Juta Untuk Pekerja Gaji di Bawah Rp.3,5 Juta
KUAMANGMEDIA.COM - Pemerintah Siapkan Bansos Rp.1 Juta Untuk Pekerja Gaji di Bawah Rp.3,5 Juta, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers hasil Rapat Terbatas Evaluasi PPKM pada Senin, 4 April 2022.
Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan kembali Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para pekerja dengan gaji dibawah Rp3 juta, baca berita selengkapnya dibawah ini.
Pemerintah menyampaikan kabar baik berupa pemberian bansos baru kepada masyarakat pada 2022. Akibat dampak pandemi Covid-19 yang belum usai dan pertumbuhan ekonomi nasional yang belum stabil akibat geopolitik Rusia dan Ukraina.
Bantuan sosial terbaru berlaku untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan, dalam Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Bansos Rp.1 Juta Untuk Pekerja Gaji di Bawah Rp.3,5 Juta
Kabar Bantuan Subsidi Upah bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta itu disampaikan Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto saat konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 6 April 2022 kemarin.
“Ada program baru yang diarahkan bapak presiden yaitu bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp3,5 juta besarnya Rp 1 juta per penerima, sasarannya 8,8 juta pekerja dengan kebutuhan anggaran 8,8 triliun,” katanya.
Namun, dia belum menjelaskan kapan BSU Rp1 juta per orang akan mulai disalurkan kepada penerima sesuai target.
Selain itu, lanjut Menko Airlangga, pemerintah masih akan menyalurkan bantuan sosial lainnya, seperti bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, subsidi pupuk, Kartu Prakerja, dan BLT untuk dana desa.
“Arahan bapak presiden bahwa perlindungan sosial perlu terus dipertebal, jadi pemerintah memberikan subsidi langsung terkait kartu sembako 18,8 plus PKH tambahan Rp.2 juta, juga ditambahkan dengan bantuan minyak goreng Rp.300 ribu untuk 3 bulan atau Rp.100 ribu per bulan diberikan dalam 3 bulan dan diharapkan dalam bulan Ramadhan bisa diberikan, kemudian ada program BLT dana desa terus dilanjutkan,” ucapnya
Dalam pendampingan lainnya, tambah Airlangga Hartarto, sudah ada usulan pengiriman kembali Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM) yang akan menjadi agenda. Jumlahnya masih sama, yakni Rp600 ribu per penerima, dengan target sekitar 12 juta penerima.
Sementara itu, Airlangga Hartarto menjelaskan, di sektor pertanian, pemerintah juga akan memberikan subsidi pupuk kepada petani.
“Kemudian presiden juga meminta perhatian untuk kenaikan harga pupuk karena pupuk juga naik, dilihat dari penggunaan dalam negeri, ada yang subsidi dan non subsidi, nah tentu akan ada pembatasan terkait dengan komoditas, prioritasnya padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat, dan kakao dan pupuk yang disubsidi dibatasi urea dan MPK,” katanya.
Dia mengatakan harga pupuk urea mengalami kenaikan. Kemudian, pupuk jenis Kalium dan KCL yang masih didatangkan oleh Indonesia salah satunya berasal dari Ukraina.
“Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran, para petani bisa menerima pupuk sehingga harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk dan tentunya pada akhirnya tidak mendorong ketersediaan pangan yang aman,” terangnya.***
Editor: Agung Wahyudi
Post a Comment