20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly
20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly, Panduan Terbaru 2022
Menulis artikel dengan baik belumlah cukup. Anda juga harus membuat artikel tersebut ramah mesin pencari. Dengan begitu, blog Anda akan lebih mudah jadi nomor satu di Google dan dibanjiri pengunjung.
Bagaimana melakukannya? Anda perlu tahu dulu cara membuat artikel SEO Friendly, yaitu artikel yang mengikuti aturan algoritme Google terbaru dan menarik bagi pembaca.
Nah, di artikel ini kami akan membagikan 20 tips menulis artikel SEO. Anda juga bisa mempelajari contoh tulisan SEO Friendly untuk dipraktikkan. Penasaran? Yuk, baca lebih lanjut!
20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly
Disini kami akan memberikan tutorial yang kurang lebih ada 20 Cara Membuat Artikel SEO Friendly, yang bisa kamu baca dan kamu amalkan dalam setiap kamu membuat artikel.
Tips ini Ada dua puluh cara membuat artikel yang baik agar mendapat posisi tinggi di Google, yaitu:
- 01. Lakukan Riset Kata Kunci
- 02. Pahami Intent Pengguna
- 03. Ambil Sudut Pandang yang Unik
- 04. Perhatikan Struktur Artikel
- 05. Perhatikan Bagian Pembuka
- 06. Gunakan Paragraf Singkat
- 07. Gunakan Teknik Piramida Terbalik
- 08. Tulis Artikel yang Berfokus
- 09. Sebar Kata Kunci Sewajarnya
- 10. Pakai Kata Konjungsi
- 11. Sisipkan Internal Link dan External Link
- 12. Tambahkan Konten Visual
- 13. Optimasi Gambar
- 14. Gunakan Heading dan Subheading
- 15. Usahakan Panjang Artikel Optimal
- 16. Perhatikan Komponen Teknis Blog
- 17. Manfaatkan Plugin SEO
- 18. Pastikan Tak Ada Kesalahan Penulisan
- 19. Konsisten Menerbitkan Artikel
- 20. Jangan Lupa Promosikan Artikel
Ternyata cara membuat artikel SEO friendly banyak juga ya? Kalau begitu, mari mulai pembahasannya satu per satu.
Langkah pertama agar artikel Anda SEO friendly adalah menggunakan kata kunci yang tepat, yaitu kata yang volume pencariannya besar, persaingannya kecil, dan sesuai dengan niche blog Anda.
Kata kunci dengan volume pencarian besar menunjukkan kata kunci tersebut banyak dicari oleh audiens. Jadi, kalau Anda menulisnya, tentu akan berpotensi menarik banyak pembaca.
Kata kunci dengan persaingan kecil akan memudahkan Anda memenangkan posisi tinggi di Google. Bisa karena belum banyak yang menulisnya atau kompetitornya bukan blog yang besar.
Nah, pemilihan kata kunci yang sesuai dengan niche blog akan membantu konten Anda tetap relevan. Dengan begitu, akan sesuai dengan kebutuhan pengunjung blog Anda. Misalnya, beauty blog, tentu akan lebih pas menggunakan kata kunci seperti tips kecantikan, skincare terbaik, dan semacamnya.
Untuk mendapatkan kata kunci yang tepat, Anda bisa melakukan riset kata kunci terlebih dahulu. Beberapa tools riset kata kunci gratis yang bisa Anda gunakan adalah Ubersuggest, KWFinder, atau Google Trends.
Sebagai contoh, kami melakukan riset kata kunci “membuat blog” di Ubersuggest.
Hasilnya menunjukkan bahwa kata kunci “membuat blog” volume pencarian adalah 5400 per bulan. Jadi, cukup menjanjikan untuk dibuat menjadi sebuah artikel. Apalagi, tingkat kesulitan adalah 28 yang bisa dikatakan mudah.
Intent adalah informasi yang diinginkan pengguna ketika mengetikkan kata kunci tertentu di Google.
Menulis artikel SEO perlu memperhatikan intent karena search intent merupakan salah satu faktor penilaian SEO Google. Alasannya, intent yang tepat akan menjawab kebutuhan pencari berupa konten yang relevan.
Nah, ketika pengunjung mendapat informasi yang diinginkan, mereka tentu akan berlama-lama di artikel Anda. Ini membuat Google menganggap artikel Anda bermanfaat dan perlu mendapat ranking tinggi.
Untungnya, memahami intent pengguna cukup mudah. Anda cukup mengintip artikel kompetitor di hasil pencarian Google (SERP).
Sebagai contoh, Anda ingin menulis artikel dengan kata kunci “makanan kucing terbaik.”
Di halaman pencarian, artikel yang muncul adalah tentang rekomendasi merk makanan kucing terbaik. Jadi, kalau ingin membuat artikelnya, tulislah rekomendasi merk dengan jumlah lebih banyak atau pembahasan lebih mendalam sesuai kebutuhan pembaca.
Sebuah kata kunci bisa digunakan untuk membuat artikel dengan sudut pandang berbeda. Langkah ini efektif untuk membuat artikel Anda lebih menonjol. Namun, tentunya dengan tetap pastikan sesuai dengan intent pengguna, ya!
Katakanlah kalau Anda ingin menggunakan kata kunci “cara membuat seblak.” Jika kompetitor memiliki artikel panduan membuat seblak ala restoran, Anda bisa menulis tentang “Cara Membuat Seblak Rumahan dengan Lima Langkah.”
Setelah menentukan sudut pandang, Anda membuat struktur artikel dengan baik. Tujuannya, untuk memperlancar proses menulis dengan memilih apa yang harus disampaikan di artikel.
Selain itu, struktur artikel yang baik akan memudahkan pengunjung memahami artikel Anda. Umumnya, struktur sebuah artikel dibagi menjadi tiga bagian:
Pembuka (Prolog) — bagian awal artikel yang menjelaskan latar belakang dan tujuan artikel.Isi — penjelasan topik utama secara rinci.Kesimpulan (Epilog) — bagian penutup yang berisi rangkuman atau kesimpulan artikel.
Salah satu tips yang bisa Anda coba adalah menulis beberapa kalimat singkat berisi garis besar di tiap bagian. Lalu, Anda bisa mengembangkannya menjadi sebuah penjelasan utuh yang saling berhubungan.
Cara membuat artikel SEO friendly selanjutnya adalah menulis bagian pembuka dengan baik, yaitu menjawab intent pembaca dan memuat kata kunci. Kenapa harus demikian?
Pertama, bagian pembuka yang tidak menjawab intent akan membuat pembaca meninggalkan artikel Anda. Kedua, penempatan kata kunci di bagian pembuka bisa membantu Google merekomendasikannya ke pembaca yang tepat.
Untuk membuat bagian pembuka menjadi menarik, ada rumus AIDA yang bisa digunakan, yaitu:
Attention — Memancing perhatian pembaca dengan kalimat utama berupa pertanyaan, guyonan singkat, atau statistik.Interest — Menarik minat pembaca dengan menyinggung permasalahan yang dihadapi.Desire — Jelaskan bahwa artikel Anda bisa menjadi solusi.Action — Mengajak pembaca Anda untuk membaca artikel hingga selesai.
Contoh penerapan AIDA bisa Anda lihat di artikel blog kuamangmedia.com berikut:
Berikut penjelasan singkat tentang bagian pembuka AIDA di atas:
Paragraf satu memancing perhatian pembaca dengan pertanyaan yang sering menghantui pebisnis, yaitu tentang mempertahankan pelanggan.Paragraf dua menarik minat pembaca dengan masalah yang sedang dihadapi, yakni loyalitas pelanggan. Paragraf tiga menyebutkan tentang solusi cara menjaga loyalitas pelanggan yang bisa ditemukan di artikel tersebut.Paragraf empat mengajak pembaca untuk mencari tahu langkah-langkah tersebut.6. Uraikan Menjadi Paragraf Singkat
Usahakan paragraf di artikel Anda singkat karena bisa membuat pembaca nyaman. Tiga kalimat umumnya cukup untuk menyampaikan penjelasan dengan baik.
Pembaca akan membaca bagian pembuka secara lengkap, lalu melakukan scanning kata/kalimat yang menarik secara vertikal. Dan begitu seterusnya, hingga di akhir artikel. Nah, dengan maksimal tiga kalimat di setiap paragraf, maka akan:
Mempermudah pembaca menemukan kata/kalimat yang dibutuhkan.Membuat pembaca lebih santai dalam memahami penjelasan.7. Gunakan Teknik Piramida Terbalik
Piramida terbalik adalah teknik penulisan dimana Anda menaruh informasi paling penting di bagian awal, lalu diikuti oleh penjelasan lebih detail, dan diakhiri dengan informasi tambahan.
Pendekatan ini akan membuat artikel Anda tidak bertele-tele dan memudahkan pembaca mendapat informasi utama dengan cepat.
Teknik piramida terbalik bisa Anda gunakan di penjelasan keseluruhan artikel, dalam sebuah sub heading, hingga sebuah paragraf. Pada artikel Apa itu Bug, struktur outline yang digunakan adalah sebagai berikut:
Intent pembaca tentang pengertian bug ditempatkan di awal sebagai informasi terpenting. Lalu, dilanjutkan dengan berbagai penyebab bug sebagai penjelasan lanjutan. Kemudian, cara menghindari bug menjadi informasi tambahan bagi yang ingin mencoba langkah yang diberikan.
Menentukan satu topik dan fokus pada penjelasan tersebut adalah cara membuat artikel SEO friendly yang penting. Selain tidak membingungkan pembaca, topik artikel yang jelas akan membuat informasi yang disampaikan lebih runut.
Misalnya, ketika membuat artikel “cara ternak lele”, Anda harus fokus pada panduan cara ternak lele. Bila ingin membahas jenis lele untuk diternak, tulislah artikel yang berbeda. Ini akan lebih memudahkan Anda untuk membahasnya lebih dalam dan lengkap.
Selain itu, fokus di satu topik tertentu akan membuat penggunaan kata kunci yang saling berhubungan. Pada akhirnya, web crawler Google lebih mudah dalam memahami struktur artikel untuk melakukan indexing.
Salah satu kesalahan pemula dalam membuat artikel adalah menggunakan kata kunci secara berlebihan (keyword stuffing). Tujuannya, agar bisa lebih cepat muncul di halaman pencarian Google.
Padahal, keyword stuffing adalah praktik spam yang jauh dari standar cara menulis artikel SEO friendly. Alasannya, Google menganggap keyword stuffing sebagai spam karena akan menurunkan kualitas artikel Anda dan membuat pembaca tak nyaman.
Kalau keyword stuffing, ranking Anda akan turun atau bahkan bisa dihapus dari hasil pencarian. Waduh!
Maka dari itu, sebar kata kunci Anda sewajarnya dan sesuai kebutuhan. Ingat, Anda menulis artikel untuk dibaca manusia. Jadi, pastikan paragraf Anda berbobot dan nyaman dibaca.
Seperti namanya, kata sambung adalah kata yang menghubungkan antar kalimat atau paragraf. Kata sambung digunakan untuk membantu pembaca memahami hubungan antar ide di dalam artikel.
Kata sambung pertentangan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya;Kata sambung pembetulan: melainkan, hanya;Kata sambung penegasan: bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan;Kata sambung batasan: kecuali, hanya;Kata sambung urutan: lalu, kemudian, selanjutnya;Kata sambung persamaan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah;Kata sambung penyimpulan: jadi, karena itu, oleh sebab itu;
Mari lihat contoh di penggunaan kata sambung di bawah ini:
Teks A:“Sebagai penutup, aku mau jelasin beberapa kelebihan merk makanan kucing X dibanding merk Y. Harganya lebih murah. Cocok banget buat aku yang mahasiswa ngekos. Gak harus beli online karena pet shop dekat kampus jualan. Merk ini memang lebih pasaran daripada merk Y. Kucingku makannya juga lahap banget dan minta tambah.
Padahal, aku kasih porsinya sama kayak merk Y. Merk X sangat recommended dan aku bakal pindah ke merk Y mulai dari sekarang. Sekian, sampai jumpa di artikel selanjutnya!”Tek
Walaupun isinya sama, tapi sangat jauh perbedaan Teks A dan Teks B, bukan?
Teks B dengan jelas menunjukkan ada tiga kelebihan yang saling berhubungan dan diakhiri dengan kesimpulan. Sedangkan Teks A harus dibaca dan diresapi pelan-pelan agar bisa paham.
Internal link adalah link dari satu halaman ke halaman lain dalam satu website yang sama.
Sebuah artikel SEO perlu menggunakan internal link karena bermanfaat untuk membantu Google mengindeks website Anda dan memahami konteks artikel yang dibuat. Alhasil, SEO Anda juga akan lebih baik.
Bagi pengunjung, internal link membantu mengarahkan bila ingin membaca lebih jauh topik yang Anda bicarakan. Hal ini tak hanya membuat pengunjung akan lebih lama berada di website, tapi juga menunjukkan keahlian Anda membahas topik tersebut secara mendalam.
Sedangkan external link adalah link yang merujuk ke halaman website lain. External link bisa Anda sisipkan sebagai sumber untuk memperkuat penjelasan dan meyakinkan pembaca. Misalnya, link ke hasil penelitian, statistik, kutipan, atau referensi dari media lain.
Namun, usahakan Anda menyisipkan external link sewajarnya dan hanya ke halaman yang relevan, ya! Sebab, Google akan memberikan penalti jika Anda ketahuan spam external link yang tidak relevan dan justru mengganggu pembaca.
Konten visual seperti gambar, ilustrasi, infografis, bagan, GIF, hingga meme juga termasuk cara membuat artikel SEO friendly, lho! Kenapa?
Otak manusia memproses data visual 60 ribu kali lebih cepat dibanding tulisan. Jadi, memasukkan data berbentuk infografis atau bagan ke artikel Anda akan membuatnya lebih mudah dipahami pembaca.
Selain itu, konten visual dengan kombinasi warna yang tepat terbukti meningkatkan minat pembaca hingga 80%. Misalnya, warna yang tidak bertabrakan atau warna sesuai desain website Anda.
Terakhir, 91% netizen lebih suka dengan konten visual dibanding tulisan. Alhasil, mereka akan lebih betah di artikel Anda bila ada konten visual sebagai pendukung penjelasan.
Anda bisa mendapatkan konten visual dari website penyedia gambar gratis seperti Pixabay atau Unsplash. Selain itu, Anda juga bisa membuat konten visual sendiri menggunakan Canva. Sedangkan jika ingin membuat meme, Anda bisa menuju Imgflip atau Kapwing.
Menulis artikel SEO dengan tambahan konten visual memang penting. Namun, Anda perlu melakukan langkah optimasi. Tujuannya, agar hemat sumber daya penyimpanan, website jadi lebih cepat, dan kenyamanan pengunjung lebih terjaga.
Apa saja yang perlu dilakukan untuk optimasi gambar di artikel ya? Ini dia beberapa tipsnya:
Nama File — Berikan nama file gambar yang singkat, tepat, dan sesuai kata kunci Anda. Misalnya, kucing-persia-coklat.jpg. Bukannya, kucing-persia-coklat-lucu-banget-gak-kuat.jpg.Alt Text — Deskripsikan alt text gambar dengan lengkap untuk membantu Google mengidentifikasi topik yang Anda bahas.
Anda juga bisa memasukkan kata kunci jika memungkinkan.Format Gambar — Pilih format gambar yang tepat sesuai jenis gambar Anda. Misalnya, JPEG untuk foto, PNG untuk gambar penuh detail, GIF
Tips di atas hanyalah langkah dasar optimasi gambar. Jika Anda tertarik dengan panduan yang lebih lengkap, Anda bisa membacanya di → Panduan Lengkap Memaksimalkan Image SEO untuk Website.
Post a Comment