Wanita yang Dianugerahi Karomah
KUAMANGMEDIA.COM - Kisah Wali Allah Wanita yang Dianugerahi Karomah Menyelematkan Nelayan melalui Seekor Burung, kisah ini hampir sama dengan Karomah Guru Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Sebagai orang islam tentu tidak asing lagi dengan anugerah Allah SWT untuk para walinya.
Para wali di berikan keistimewaan berupa karomah yang di artikan kemuliaan dan kehormatan.
Karomah adalah hal atau kejadian luar biasa di luar akal dan kemampuan manusia awam atas izin Allah SWT.
Munculnya karomah ulama dan para wali untuk menunjukkan mukjizat para Nabi terdahulu.
Ada berbagai tingkatan derajat yang di miliki para wali yaitu Wali Quthb, Wali Aimmah, Wali Autad, Wali Abdal, Wali Nuqoha, Wali Nujaba, Wali Hawariyyun, Wali Rajabiyyun, dan Wali Khatam.
Karomah yang di miliki para wali merupakan hadiah dari Allah karena keshalihannya.
Mereka dalam hidupnya memiliki kedekatan dengan Allah karena selalu mengingat dan berpasrah diri kepada-Nya.
Ada berbagai karomah yang di berikan kepada hamba-Nya yang shaleh seperti karomah Syekh Abdul Qodir Al Jailani.
Syekh Abdul Qodir Al Jailani pernah berhadapan langsung dengan malaikat Munkar Nakir yang akan menyiksa muridnya di alam kubur.
Wanita yang Dianugerahi Karomah
Berikut ada kisah Wali Allah wanita yang dianugerahi karomah menyelamatkan nelayan melalui seekor burung.
Sebagaimana dikutip dari Youtube Riyo Fulana, Alkisah seorang perempuan pemintal benang yang memiliki empat orang putri hendak berangkat ke pasar untuk menjual hasil pintalannya.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada seekor burung yang menyambar barang dagangannya.
Seketika itu ia langsung bersedih dan bingung memikirkan bagaimana cerita ke empat putrinya ketika pulang dengan tangan hampa.
Melihat kesedihannya, seseorang datang menghampiri dan mengajaknya untuk menemui cucu Rasulullah.
Sayidah Nafisah menyambut kedatangan mereka. Setelah bertanya kesedihan apa yang membuat pemintal benang tersebut bersedih.
Sayidah mengajaknya berdoa dan meminta perempuan pemintal benang menenangkan dirinya.
Tidak lama kemudian sekelompok lelaki bertubuh tegap datang tergopoh-gopoh. Dari tampilan dan perawakkannya dapat dipastikan mereka adalah para nelayan.
Kami mengalami kejadian aneh, Ya Sayyidati, “ ucap mereka.
“Ceritakan, Apa itu? “ Sayidah Nafisah balik bertanya.
Salah seorang dari mereka bercerita bahwa setelah melaut berminggu minggu, mereka mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah. Mereka pulang dengan hari berbunga-bunga.
Namun, perjalanan tidak mulus seperti yang mereka bayangkan. Perahu mereka bocor ketika hampir sampai di tepi laut.
Setengah mati mereka mencoba memperbaiki dan menambal kebocoran perahu itu, namun hasilnya nihil.
Badan perahu perlahan tenggelam. Tiba-tiba datang seekor burung menapakkan kaki di badan perahu dan meninggalkan pintalan kain yg dilepaskan dari pelatuknya.
Setelah itu burung terbang lagi.
Salah seorang nelayan segera mengambil pintalan kain yang dibawa burung tersebut dan langsung menambalkannya ke badan perahu.
Atas pertolongan burung tersebut, akhirnya mereka selamat dan tidak jadi tenggelam.
“Sebagai rasa syukur, kami berikan lima ratus dirham ini, Ya Sayidati.”Lalu para nelayan pun pamit undur diri.
“Berapa penghasilanmu berjualan dalam sehari? “ tanya Sayidah Nafisah kepada perempuan pemintal benang.
“Dua ratus dirham.”Ini lima ratus dirham untukmu semuanya,’’ ujar Sayidah Nafisah sambil memberikan seluruh pemberian nelayan.
Itulah kisah wali Allah perempuan pemintal benang yang memiliki karomah menyelematkan nelayan.***
Sumber: https://bondowoso.jatimnetwork.com/khazanah
Post a Comment